D.I.S.C.L.A.I.M.E.R

Please Take Note of This:

Before you going to tell me what to do about my blog or my words in this blog, please do take not that this is only my thoughts and my feeling, therefore if anyone not happy or sad or angry with my written words, i would not care about it because I'm here to apologize first if that case happened.
.............
[SIGNED][edwin ruser]

Chipmates The Series is back

Sunday, May 11, 2008

Setelah di pikir-pikir, alur cerita Chipmates The Series itu keren, gw bakal ngelanjutin menulisnya...

btw... dibawa ini adalah teaser, ehm... ringkasan cerpen serial yang bakal gw bikin... SERI PERTAMA


Kisah Diana dan Arlha dalam awal terbentuknya kelompok keren di Assumption English School bernama ChipMates. Awalnya memang tidak begitu terkenal dan tidak sekeren nantinya. Pertama-tama Diana dan Arlha yang masih murid baru di Assumption English School yang tidak memiliki teman, ingin sekali membentuk kelompok seperjuangan alias sama-sama tidak punya teman deket. Mereka akan bertemu dengan Steffi, dan atas bantuan Satya, kakak kembarnya Arlha, terbentuklah ChipMates.

Di balik semua inti gank keren itu, Arlha ketemu dengan seseorang yang benar-benar mirip banget sama penyanyi asal Korea Selatan, Kim Ki-Bum personilnya SuJu a.k.a Super Junior yang asli 100% cute, ganteng, cool dan bisa bikin Arlha kelepek-kelepek. Dia itu anak dari ambasador Korea Selatan yang kebetulan bertugas di Indonesia uda selama 4 tahun dan konon katanya akan tetap tinggal di Indonesia untuk selamanya, cowok itu bernama Park Kim-Soo nama inggrisnya ialah Kevin Park. Tapi sungguh di sayangkan kalau ternyata Kim-Soo punya seseorang yang ia idamkan dan cewek itu adalah teman kecilnya ketika dia masih di korea, Kim Han-Na. Arlha nekat merebut hati Kim-Soo, tapi dia harus berhadapan dengan Han-Na yang jago Tae Kwan Do.

Tiba-tiba seorang cowok bernama Robinson muncul, dan terjadilah cinta segi empat yang ujung-ujungnya bahagia. Robinson yang sudah suka dengan Arlha di hari pertama Arlha muncul di Assumption English School mulai gencar-gencarnya memikat hati Arlha yang suka abis dengan Kim-Soo. Tekat Robinson sudah bulat, kalau dia harus memiliki Arlha sebisanya dan dengan cara apapun. Diapun bekerja sama dengan Han-Na, dan untungnya Han-Na pandai berfasi bahasa Inggris. Dimulailah penyusunan rencana keji mereka berdua untuk memisahkan Kim-Soo dan Arlha yang lagi deket banget.

Di saat masa pacaran mereka yang lagi hot-hotnya, Ayahnya Kim-Soo secara tiba-tiba memutuskan untuk pulang ke Korea, karena masa jabatannya sudah selesai dan setelah dipikir-pikir ia akan melanjutkan karirnya di Korea. Mau tidak mau Kim-Soo ikut ayahnya kembali ke Korea dan meninggalkan Arlha yang tentunya sedih banget. Tidak ada kabar dari Kim-Soo yang berjanji meng-emailnya dan menelepon Arlha, ini membuat Arlha semakin kesal dengan Kim-Soo dan cintanya semakin lama-semakin padam.

Hari-hari Arlha makin gila ketika Robinson mulai melancarkan serangan cintanya, Arlha yang terlanjur benci sama Robinson ketika tahu kalau Robinson ingin memisahkan dirinya dengan Kim-Soo. Kebencian Arlha pun pudar ketika tahu kalau Robinson adalah teman Satya yang pernah menyelamatkan Kakaknya dari kerumunan anak-anak SMA yang jealous sama si Satya yang ganteng dan dikejar-kejar cewek. Akhirnya usaha Robinson membuahkan hasil, ia berhasil mendapatkan Arlha dan Arlha berjanji untuk mencintainya. Tapi tidak semudah itu, ia masih memikirkan Kim-Soo, senyuman manisnya dan bisikan sayangnya masih terinang-inang bahkan ia masih memimpikannnya.

Sedangkan Diana yang hobinya tidak lain adalah Shopping until Papa marah, insiden menabrak cowok di mall yang bisa di bilang ganteng memakai kacamata tipis, rambutnya tajam-tajam dan hidungnya lumayan mancung. Andrew nama cowok itu. Anak kuliahan yang bapaknya juga memiliki perusahaan tekstil di Bandung. Hari pertama di Assumption English School saja dia sudah di goda oleh cowok-cowok di kelasnya, termasuk cowok No. 1 di sekolah itu, Brian, Anak pemilik sekolah yang sialnya sekelas dengan Diana yang kini tidak bisa berbuat apa-apa. Hidup Diana memang penuh cinta yang tak mempunyai arah setelah dia tahu kalau Brian itu adalah adik dari Andrew yang tidak sengaja ia tabrak saat berjalan ke Mall bersama Arlha. Hari itu setelah pulang sekolah Arlha menepati janjinya untuk menemani Diana dalam pemburuan ‘terakhir’ dalam bulan itu ke Mall, janji punya janji, beli satu tas Gucci terbaru yang limited edition, malahan si Diana ingin beli sepatu hak tinggi dari Prada yang lagi promosi, tapi untungnya dia bertabrakan dengan seorang cowok yang menurut Diana sangat keren dan menurut Arlha, Kim-soo lebih keren, mereka tampak sangat malu-malu, dan akhirnya berbicara juga yah hanya minta maaf dan sebagainya.

Diana pun pergi ke mall lagi pada hari sabtu, dan you know what? Dia bertemu dengan sang cowok lagi, dan tak segan-segan Diana berkenalan dengannya, untungnya tuh cowok ngga ganas, itulah yang bikin Diana jadi lebih bersemangat untuk mendekatinya.

“This is a fate!” kata Diana dalam hati. Papa Diana yang benar-benar mau kalau Diana dapat meneruskan salah satu perusahaannya, dia terpaksa mencari guru les privat untuk putrinya yang agak kurang tahu pelajaran. Guru les yang papanya dapatkan adalah Andrew! Cowok yang Diana tabrak di Mall. “Gue emang beruntung” tambah Diana dalam hati sambil sumingrah ngga karuan.

Tapi siapa yang tahu kalau sebenarnya Andrew tidak begitu tertarik dengan Diana, dia malah berubah, suka memarahi Diana yang tidak konsen dalam belajar dan apabila dia melakukan kesalahan, dan Diana pun bertaruh kalau dia bisa jadi No. 1 di kelas dan level, Andrew harus jadi pacar Diana. “Ini gila!” Andrew menanggapi Diana tidak percaya. “Emang gue gila! Gue gila akan elo! Gimana? Mau ngga?” tantang Diana.

Andrew yang sudah menyetujui perjanjian gila itupun akhirnya menyesal karena tampaknya Diana serius dan mulai gila-gilaan belajar, ini membuat Arlha dan Kim-soo terkaget-kaget ketika melihat hasil ulangan matematika Diana 100/100. “Well, the power of love…” desah Arlha.

Brian baru tahu kalau Diana itu ternyata tidak suka sama dia jadi kesal setelah dia selidiki kalau Diana suka sama Andrew yang tidak lain Kakaknya sendiri. Brian pun bingung harus berbuat apa, dan hanya satu cara membuat ayahnya mengirim Andrew keluar negeri agar dia bisa mejadi pacar Diana, bukan teman bahkan Brian dianggap Diana sebagai saudaranya sendiri.

Satya Carlos Vandes, kakak kembarnya Arlha. Setelah masuk di Assumption English School karena suruhan adiknya tercinta, dia bertemu dengan seorang cewek sangat menawan dan membuat cowok dingin, tidak suka ngomong dan pinter ini berubah ketika dia tahu kalau ternyata dia kenal dengan adiknya, bahkan sekelas dengan Arlha. Steffi Steffany Lie, gitu nama lengkapnya. Pacaran dengan Steffi membuat Satya jadi lebih ceria dan bawel, menurut Arlha, Steffi itu telah merebut kakaknya, dia cemburu karena dia pikir kalau Satya tidak akan lagi menyanyangi Arlha seperti yang dulu. Arlha bilang kalau Steffi itu bitchy! Dan Diana pun menenangkan Arlha, dan menjelaskan kalau Satya itu kakak dia dan bukan pacar, dan Satya juga punya masa depan. Lama-lama Arlha menerima, dan ternyata dia salah, kakaknya masih sayang sama dia. “Masa adik sendiri dilupain… itu ngga mungkin!” kata Satya sambil memeluk adiknya.

Pertemanan mereka yang semakin erat antara Diana, Arlha, Satya dan Steffi membuahkan hasil setelah mereka pergi ketempat karaoke dan tidak sengaja Diana menekan enter pada lagu Kripik Singkong. Dan Satya bilang: “Mulai hari ini nama grup kita ChipMates!”. “Kenapa Chipmates?” balas Arlha. “Iya. Mana ada keren-kerennya! Ngga ganas ah kedengerannya!” tambah Diana. “Tapi keren juga lho klo lama-lama di dengernya…” bela Steffi. “Well, apa aja deh! Yang penting FRIENDS FOREVER!” teriak Diana pake mic yang membuat Arlha langsung menutup mulutnya sebelum terjadinya peledakan gendang telinga.

hehe..

1 comments:

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.